CARAPANDANG - Menteri Luar Negeri Jepang Yoshimasa Hayashi sedang mempertimbangkan untuk mengunjungi China akhir pekan ini, kata sejumlah sumber pemerintah Jepang pada Selasa (28/3).
Kunjungan ke China dipertimbangkan karena hubungan antara kedua negara masih tegang akibat berbagai masalah, termasuk penahanan oleh Beijing baru-baru ini terhadap seorang pengusaha Jepang, dan juga pertikaian kewilayahan antara kedua negara.
Jika rencana kunjungan ke China selama dua hari mulai Sabtu (1/4) terwujud, itu akan menjadi kunjungan pertama menteri luar negeri Jepang ke China sejak Desember 2019.
Hayashi diperkirakan akan mengadakan pertemuan pertamanya dengan Menlu China Qin Gang, menurut sumber pemerintah tersebut.
Qin Gang merupakan mantan duta besar China untuk Amerika Serikat yang menggantikan Wang Yi pada akhir Desember 2022. Hayashi kemungkinan akan menuntut agar China membebaskan warga negara Jepang yang ditahan sejak awal Maret karena dicurigai terlibat dalam kegiatan mata-mata, lanjut sumber tersebut.
Penahanan karyawan perusahaan farmasi Jepang Astellas Pharma Inc. semakin memperkeruh hubungan antara kedua negara kekuatan Asia tersebut.
Kedua negara telah berselisih mengenai hak atas Kepulauan Senkaku yang dikelola Jepang di Laut China Timur, yang diklaim oleh China sebagai Pulau Diaoyu, di mana kapal penjaga pantai China berulang kali memasuki perairan teritorial Jepang di sekitar kepulauan itu.