CARAPANDANG - Menteri Sosial Tri Rismaharini memaparkan sejumlah program pemberdayaan sosial (dayasos) untuk perempuan dan para penyandang disabilitas dalam Pertemuan Tingkat Menteri ASEAN ke-11 tentang Kesejahteraan Sosial dan Pembangunan (11th AMMSWD).
Mensos Risma dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Jumat menyebut Kementerian Sosial menegaskan komitmennya dalam percepatan pengarusutamaan kesetaraan gender, disabilitas dan inklusi sosial (GEDSI) dalam program-program pembangunan.
Dalam pertemuan yang digelar secara virtual tersebut, Mensos menyampaikan langkahlangkah nyata pemerintah Indonesia dalam mengadopsi semangat GEDSI yang mana pembangunan dilaksanakan berlandaskan prinsip-prinsip “tidak meninggalkan siapa pun di belakang”.
Menurut Mensos, dalam pelaksanaan pembangunan, intervensi dilakukan dengan mengakomodasi konteks dan kondisi yang berbeda bagi setiap KPM.
“Dengan demikian, intervensi yang dilakukan lebih efektif dan mendorong perubahan transformatif bagi perempuan miskin, penyandang disabilitas, dan kelompok yang kurang beruntung dan terpinggirkan,” kata Mensos.
Dalam pertemuan dengan topik “Mempercepat Implementasi Komitmen ASEAN untuk Kesetaraan Gender melalui Pengarusutamaan Gender dan Inklusi Sosial” itu, Mensos memaparkan salah satu program pemberdayaan meningkatkan kemandirian ekonomi kelompok miskin, yakni Program Pahlawan Ekonomi Nusantara (PENA).