Beranda Hukum dan Kriminal Mentan Menduga Ada Mafia Manipulasi Data Pasokan Pangan

Mentan Menduga Ada Mafia Manipulasi Data Pasokan Pangan

Menteri Pertanian Amran Sulaiman menduga ada upaya oknum mafia pangan yang hendak memanipulasi data pasokan beras dengan mempermainkan situasi di tengah proses pemenuhan ketahanan dan swasembada pangan di Indonesia.

0
istimewa

"Setelah pemeriksaan, data sementara, kemarin yang kita dapatkan anomali itu tidak benar. Dan mereka meminta maaf ke Satgas Pangan. Saya katakan tidak! segera (proses) tindak lanjuti. Ini tidak boleh (dibiarkan), inilah kelakuan mereka selama ini (mafia pangan)," paparnya.

Meski demikian, Amran belum mau menyebut siapa saja oknum-oknum mafia pangan tersebut yang ingin mengacaukan program ketahanan dan swasembada pangan yang telah dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.

"Seandainya stok kita kurang, pasti jawabannya impor. Padahal bisa saja stok kita tidak kurang. Akhirnya kalau impor, petani yang terpukul dan mereka tidak berproduksi terus menerus. Jadi, jangan membuat lemah petani kita," katanya menegaskan.

Saat ini Presiden Prabowo, lanjut Amran, telah memberikan kemudahan dengan menyalurkan bantuan pupuk bagi petani, membeli beras dan gabah dengan baik langsung ke petani. Oleh karena itu, ia kembali menegaskan, jangan menzolimi petani.

"Kalau negara mau kuat, ingat jumlah petani kita itu ratusan juta. Petani padi, pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan sekitar 150 juta orang. Nah, kalau ini kita perkuat, kami yakin republik ini kuat," ujarnya menyemangati.

Sebelumnya, Mentan juga menyebut adanya keanehan data stok beras di gudang beras Cipinang pada bulan Mei 2025. Dimana, terdapat beras yang keluar hingga mencapai sekitar 11 ribu ton. Angka itu melonjak signifikan bila dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here