CARAPANDANG - Platform Merdeka Mengajar (PMM) berhasil membantu lebih dari empat juta tenaga pendidik dalam meningkatkan kompetensi mengajar. Demikian disampaikan Dirjen PAUD Dikdasmen Kemendikbud, Iwan Syahril, saat gelaran Gateway Study Visit Indonesia, di Sanur, Bali, Selasa (1/10/2024).
"Selama lima tahun terakhir, ekosistem teknologi yang saat ini dikembangkan berfokus untuk mengembangkan kemampuan guru dan pendamping. Sehingga, dapat mengajar murid dengan lebih baik," kata Iwan.
Iwan menyebut, selama pandemi Covid-19, Indonesia menempati posisi kedua secara global sebagai negara yang mengalami kehilangan pembelajaran (learning loss). Pengalaman itu berlangsung selama 644 hari.
Kemudian, Kemendikbudristek mengintervensi transformasi pendidikan melalui Merdeka Belajar. Kebijakan ini membawa visi untuk menciptakan pemelajar sepanjang hayat (lifelong learners) berkarakteristik baik dan berdasar pada ideologi Pancasila.
"Teknologi harus menjadi bagian dalam desain program bukan sekadar adisionalitas. Kami juga mengutamakan kepentingan pengguna, baik dari sisi kualitas, kinerja, aplikasi yang dapat diandalkan, serta desain yang mudah digunakan," ujarnya.
Iwan menambahkan, saat ini ada 4,3 juta pengguna aktif PMM, dengan partisipasi tujuh kali lipat meningkat dibanding 2019. Dari angka tersebut, 52 persen pengguna berada di wilayah pedesaan, dengan total 144.000 komunitas di seluruh Indonesia.