CARAPANDANG - Militer Filipina mendeteksi keberadaan kapal selam Rusia yang melintas di Laut Cina Selatan (LCS). Kapal tersebut tepatnya melintas di lepas pantai barat negara itu, dekat Provinsi Mindoro, dilansir dari ABC News, Rabu (4/12/2024).

Filipina langsung mengerahkan kapal angkatan laut dan pesawat-pesawat angkatan udara. Kapal selam tersebut mengidentifikasi dirinya melalui komunikasi radio dua arah, dan mengonfirmasi sedang dalam perjalanan menuju Vladivostok, Rusia.

Kapal selam tersebut dalam perjalanan kembali ke negara asalnya, setelah mengikuti latihan militer bersama Angkatan Laut Malaysia. Kapal selam Rusia sebenarnya memiliki hak "lintas damai" di ZEE Filipina sesuai hukum internasional.

Namun, kemunculannya ke permukaan akibat kondisi cuaca buruk, memicu kekhawatiran Filipina. Presiden Ferdinand Marcos Jr menyatakan, pelanggaran di Laut Filipina Barat, nama yang digunakan Filipina untuk LCS, sangat meresahkan.

Wilayah LCS telah menjadi pusat konflik antara Tiongkok, Filipina, dan negara-negara pesisir seperti Vietnam, Malaysia, dan Indonesia. Tiongkok mengklaim hampir seluruh wilayah ini, meskipun ditentang oleh negara-negara tetangga dan komunitas internasional.

Ketegangan semakin meningkat sejak tahun lalu, dengan lonjakan konfrontasi antara kapal penjaga pantai dan angkatan laut Tiongkok dan Filipina. Selain insiden kapal selam Rusia, penjaga pantai Filipina melaporkan pergerakan oleh helikopter militer Tiongkok.