Maka pembodohan ini bisa kita patahkan, bila saja tiap musiman politik mereka menghampiri rumah kita, usir yang usik nalar! Jangan mau terlibat menjejerkan kepala kita dalam proyek kebohongan. Mengemis dengan janji-janji kosong, setelah itu pergi, menang bertepuk dada, dan sialnya lagi mulut besarnya hina mentololkan kita.
Kita harus berlindung diri, jangan peduli mahluk-mahluk itu kendati kerap mondar-mandir depan pekarangan kita. Kendati memakai kaos partai berlambang surga sekalipun, tolak kepongahannya. Tak sudi Desa terkepung sampah-sampah visual spanduk, baliho-baliho besar yang dibumbui slogan-slogan mati. Sebab saban hari itu buat mereka terkekeh tergelitik sinis.
Sedari awal teriak dalam senyap, halangi pemimpin yang janjikan jembatan surga padahal membangun penjara dosa. Jika terus, bukan hanya kita menjadi korban, melainkan berlipat ganda, generasi berganti akan menanggung bebannya.
[MONOLOG] Mereka Yang Diuntungkan
