"Meski dengan kesibukan dan jadwal yang padat, Paus Fransiskus memilih untuk berkunjung ke Indonesia menggunakan pesawat komersial, menempuh perjalanan jauh tanpa menginap di hotel bintang lima," tutur Haedar.
"Ini menunjukkan teladan yang bisa menginspirasi, khususnya bagi para pemimpin bangsa di tingkat nasional dan internasional."
Haedar berpendapat, pemerintah Indonesia dapat memanfaatkan momen ini untuk berdialog dan menyampaikan isu-isu perdamaian, khususnya mengenai peran Indonesia dalam perdamaian global.
“Indonesia penting menjadikan kedatangan dan pertemuan dengan Paus Fransiskus sebagai momentum mengambil prakarsa dan mengembangkan peran perdamaian dunia. Secara lebih proaktif dalam mencari solusi permanen bagi masa depan Palestina dengan melibatkan berbagai pihak di tingkat dunia,” ucapnya.