CARAPANDANG - Negara-negara anggota WHO kembali menolak usulan untuk mengundang Taiwan sebagai pengamat dalam Sidang Tahunan WHO di Jenewa. Penolakan ini terjadi setelah Tiongkok secara tegas menyatakan keberatannya, dilansir dari The Straits Times, Selasa (20/5/2025).
Usulan untuk menyertakan Taiwan diajukan oleh Belize dan Saint Vincent and the Grenadines. Keduanya merupakan dua dari hanya 12 negara yang masih memiliki hubungan diplomatik resmi dengan Taiwan.
Dalam pernyataannya, Saint Vincent menyebut pengecualian Taiwan sebagai tindakan yang tidak adil dan merugikan. Sementara itu, perwakilan Belize menyatakan bahwa hal itu melemahkan kesiapsiagaan dan kemampuan respons kolektif terhadap krisis kesehatan global.
Namun, tidak ada negara Barat besar yang menyuarakan dukungan bagi Taiwan. Penolakan usulan kemudian disampaikan secara resmi oleh Tiongkok dan Pakistan.
Majelis WHO akhirnya menyetujui keputusan untuk tetap mengecualikan Taiwan dari pertemuan tahun ini. Duta Besar Tiongkok untuk PBB di Jenewa, Chen Xu, menyatakan usulan tersebut merupakan tantangan terhadap otoritas PBB dan tatanan internasional pascaperang dunia.
Taiwan pernah hadir sebagai pengamat dalam Sidang WHO pada periode 2009–2016. Saat itu, Taiwan dipimpin Presiden Ma Ying-jeou yang menjalin hubungan lebih dekat dengan Tiongkok.