Beranda Internasional Nelayan Gaza Berjuang untuk Bertahan Hidup di Tengah Kelaparan dan Blokade

Nelayan Gaza Berjuang untuk Bertahan Hidup di Tengah Kelaparan dan Blokade

Nelayan Palestina terlihat di pelabuhan Gaza di Gaza City pada 20 April 2025. (Xinhua/Rizek Abdeljawad)

0
Xinhua

Dengan pembatasan ketat dari Israel terhadap akses ke perairan untuk menangkap ikan di Gaza, nelayan setempat terus-menerus menghadapi ancaman ditembak, dilecehkan, atau ditangkap jika mereka keluar dari batas yang ditetapkan.

"Terkadang, mereka (tentara Israel) menembak ke udara. Di lain waktu, mereka menargetkan mesin perahu," kenang Abu Rayala. "Saya sudah pernah melihat teman-teman saya terluka dan perahu mereka hancur. Namun, kami tetap bertahan, kami punya keluarga yang harus dinafkahi."

Karena serangan Israel terus berlanjut, industri perikanan kini berada di ambang kehancuran total, menghadapi berbagai kendala, seperti kelangkaan bahan bakar dan kurangnya suku cadang.

"Dulu, saya biasa membawa pulang ikan untuk makan malam. Sekarang, saya menjual apa pun hasil tangkapan saya demi membeli beras, minyak, dan sayuran. Ini bukan lagi soal memberi makanan bergizi bagi keluarga saya, melainkan soal bertahan hidup," tutur Abu Rayala.

Setiap kilogram ikan dijual seharga 30 dolar AS (1 dolar AS = Rp16.862). "Harganya jauh lebih tinggi dibandingkan dengan harga sebelum perang, tetapi saya tetap tidak bisa menghasilkan nafkah," keluh Abu Rayala.

Seorang pedagang Palestina menjual ikan di sebuah pasar di Gaza City pada 2 Februari 2025. (Xinhua/Rizek Abdeljawad)

  • Tags

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here