Pekan lalu, diketahui dua pesawat pengebom strategis Rusia Tu-95 juga melakukan penerbangan di wilayah udara di atas perairan netral di Laut Jepang. Penerbangan jet pengebom juga dilakukan persis sehari setelah Kishida Jepang mengunjungi Kyiv untuk bertemu dengan pemimpin Ukraina Volodymyr Zelensky.
Jepang telah bergabung dengan sekutu Barat dalam memberikan sanksi kepada Rusia atas serangannya di Ukraina. Pantai Pasifik timur jauh Rusia dipisahkan dari Jepang oleh Laut Jepang yang sempit.
Putin Perang Selamanya
Sementara itu, sejumlah pengamat mengatakan Putin sedang mempersiapkan Rusia untuk untuk 'perang selamanya' dengan Barat usai serangan ke Ukraina terhenti. Hal ini terlihat dari pidato-pidato yang dilakukan pemimpin berusia 70 tahun itu.
Berbicara panjang lebar kepada para pekerja di sebuah pabrik penerbangan di wilayah Buryatia belum lama ini, Putin sekali lagi menyebut perang sebagai pertempuran eksistensial. Ia merujuk "untuk kelangsungan hidup Rusia".
"Bagi kami, ini bukanlah tugas geopolitik, tetapi tugas untuk mempertahankan kenegaraan Rusia, menciptakan kondisi untuk perkembangan negara dan anak-anak kami di masa depan," kata Putin, sebagaimana dikutip The Guardian.
Analis politik Maxim Trudolyubov mengatakan pola pidato Putin tersebut semakin bergeser. Dari arah diskusi sebagai "perang selamanya" dengan Barat.