CARAPANDANG - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti memastikan bahwa penjurusan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dan Bahasa kembali diberlakukan untuk tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA).
Hal tersebut dilakukan guna menunjang program Tes Kemampuan Akademik (TKA) yang merupakan pengganti Ujian Nasional (UN) sebagai alat ukur capaian pembelajaran siswa yang akurat. Karena dianggap terburu-buru, kebijakan ini pun menuai atensi publik, termasuk dari kalangan pakar dan sastrawan muda daerah.
Menanggapi hal ini, Guru Besar Bahasa Indonesia UIN Saifuddin Zuhri Purwokerto, Abdul Wahid BS mendukung kebijakan tersebut. Menurutnya dengan diberlakukan kembali penjurusan di SMA, khususnya adanya penjurusan bahasa maka gerakan literasi bahasa akan lebih nyata.
“Kalau benar akan ada lagi Jurusan Bahasa Indonesia di SMA, itu hal bagus bagi anak bangsa, sebab akan banyak pilihan bidang keahlian sejak awal di SMA. Selain itu, Gerakan Literasi Bahasa dan Sastra Indonesia akan lebih nyata,” kata Zuhri dalam keterangannya, Rabu, 23 April 2025.
Hal senada juga disampaikan Sastrawan Muda Pengurus Dewan Kesenian Kabupaten Banyumas, Aditya Setiawan. Menurutnya, dengan diberlakukan kembali penjurusan bahasa di SMA sangat bagus.