"Fakta bahwa CMIM tidak pernah digunakan sejak diciptakan menunjukkan bahwa negaranegara sulit menggunakannya," kata Toru Nishihama, kepala ekonom pasar berkembang di Dai-ichi Life Research Institute. Meskipun penting untuk membuat CMIM lebih fleksibel, negara-negara juga harus memastikan bahwa mereka memiliki pengawasan yang kuat untuk menghindari moral hazard, tambahnya.
Negara-negara berkembang Asia diperkirakan akan mencapai pertumbuhan ekonomi yang kuat sebesar 4,8 persen pada tahun 2023, lebih cepat dari pertumbuhan 4,2 persen pada tahun 2022 berkat kebangkitan China, menurut proyeksi Bank Pembangunan Asia (ADB). Para pemimpin keuangan ASEAN+3, termasuk Suzuki dan Gubernur Bank Sentral Jepang (BoJ) Kazuo Ueda, bertemu di sela-sela pertemuan tahunan ADB di Incheon di Korea Selatan minggu ini.