Beranda Internasional Pascaperang Ekonomi Israel Diprediksi akan Terpuruk dan Sulit Bangkit

Pascaperang Ekonomi Israel Diprediksi akan Terpuruk dan Sulit Bangkit

Bank of Israel menyerukan agar pemerintah kembali memprioritaskan serta menghentikan pemotongan pengeluaran di bidang-bidang vital seperti pendidikan, transportasi, dan infrastruktur.

0
Ilustrasi/ Istimewa

CARAPANDANG –  Israel akan menghadapi kesulitan ekonomi setelah perang. Kesulitan ekonomi ini baru terjadi sepanjang sejarah.

Seperti diungkapkan oleh Bank of Israel, kebijakan perang yang dilakukan Israel kedepan akan membawa bangsa ini kesulitan dalam menghadapi permasalahan ekonomi. Sebab, anggaran negara terfokus pada urusan perang.

Maka itu, Bank of Israel menyerukan agar pemerintah kembali memprioritaskan serta menghentikan pemotongan pengeluaran di bidang-bidang vital seperti pendidikan, transportasi, dan infrastruktur.

"Perekonomian belum kembali ke status sebelum perang, dan konsekuensi-konsekuensi dari perang akan menyertai kita selama bertahun-tahun," kata pengantar laporan tersebut, yang dikutip oleh Calcalist, yang ditulis oleh Gubernur Bank Amir Yaron.

Dikutip dari Aljazeera, Kamis (27/3/2025), Yaron mencatat bahwa akumulasi biaya perang akan membebani anggaran publik dan menyebabkan defisit struktural yang terus meningkat, sehingga membutuhkan penyesuaian radikal dalam kebijakan fiskal.

Menurut laporan yang diterbitkan oleh Calcalist, Bank of Israel memperkirakan biaya tambahan perang akan mencapai sekitar 50 miliar shekel (13,6 miliar dolar AS), termasuk: pengeluaran keamanan, biaya rekonstruksi dan pembayaran bunga.

Sebaliknya, penyesuaian anggaran permanen pemerintah berjumlah sekitar NIS 30 miliar (8,13 miliar dolar AS), menciptakan kesenjangan pembiayaan yang mengancam untuk meningkatkan defisit menjadi sekitar 3,6 persen dari PDB.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here