Menurut laporan tersebut, lebih dari satu sekolah dari dua lingkungan sekolah yang dikelola oleh Badan Bantuan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) juga telah diserang sejak Oktober tahun lalu, bersama dengan gedung-gedung pemerintahan yang menjadi target penembakan Israel atau selama operasi darat Israel.
"Tidak ada pendidikan sama sekali di Gaza selama hampir enam bulan," ungkap UNRWA pada Rabu setelah publikasi laporan yang bermitra dengan PBB itu, yang menyebutkan lebih dari 625.000 siswa dan 22.000 guru masih dalam masa masuk sekolah sebelum 7 Oktober tahun lalu.
Temuan tambahan yang diperoleh dari citra satelit dan sumber lain "memberikan bukti penggunaan sekolah oleh militer" yang dilakukan Pasukan Keamanan Israel "sejak awal eskalasi."
Laporan itu juga menyoroti bahwa sejak 7 Oktober, lebih dari 320 gedung sekolah telah digunakan sebagai tempat penampungan oleh para pengungsi. Dari seluruh fasilitas-fasilitas tersebut, 188 di antaranya dihantam langsung oleh bombardir Israel atau rusak.
Para penulis laporan ini menyatakan bahwa setelah konflik berakhir, setidaknya 67 persen sekolah di Gaza "akan memerlukan rekonstruksi menyeluruh atau rehabilitasi signifikan agar dapat berfungsi kembali."