CARAPANDANG - Hari Lingkungan Hidup Sedunia diperingati setiap 5 Juni, dan tahun ini memasuki peringatan ke-52 sejak pertama kali diadakan pada 1973. Peringatan ini dipimpin oleh Program Lingkungan PBB (UNEP) dan menjadi platform global terbesar untuk edukasi dan aksi lingkungan.

Melansir dari PBB, acara tahun ini dipusatkan di Jeju, Korea Selatan, dengan tema #BeatPlasticPollution atau "Atasi Polusi Plastik". Fokus utama peringatan ini adalah pada ancaman serius dari sampah plastik terhadap lingkungan, kesehatan manusia, dan krisis iklim global.

UNEP menyerukan aksi kolektif dari negara, sektor bisnis, komunitas, dan individu untuk melindungi dan memulihkan lingkungan. Perayaan ini juga mendorong pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama yang berkaitan dengan aksi iklim dan konsumsi berkelanjutan.

Sejak 2018, UNEP telah mengampanyekan transisi adil dan inklusif untuk mengurangi ketergantungan dunia terhadap plastik. Salah satu sorotan peringatan tahun ini adalah dorongan untuk membentuk perjanjian global yang mengikat secara hukum guna mengakhiri polusi plastik.

Negara-negara tengah merundingkan isi perjanjian ini, dengan putaran pembicaraan selanjutnya dijadwalkan berlangsung pada bulan Agustus. Sekretaris Jenderal PBB António Guterres menyerukan agar negara-negara dunia mencapai kesepakatan yang ambisius, kredibel, dan adil.