CARAPANDANG - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres mengungkapkan sumbangan yang dijanjikan Presiden Rusia Vladimir Putin kepada beberapa negara Afrika tidak sama dengan kesepakatan pangan Laut Hitam yang membantu mengatasi krisis pangan global.
Dia memperingatkan bahwa menarik jutaan ton gandum dan biji-bijian lain dari pasar akan mengakibatkan kenaikan harga. "Kenaikan harga akan menjadi beban semua orang di mana saja dan terutama negara-negara berkembang serta orang-orang yang rentan di negara berpenghasilan menengah, bahkan maju," kata Guterres pada Kamis waktu setempat.
"Jadi bukan sejumlah bantuan ke beberapa negara," kata dia. "Kami ingin koreksi dampak dramatis ini yang mempengaruhi semua orang, di mana saja." Sebelumnya, Presiden Putin mengumumkan rencana Rusia memasok pangan ke enam negara Afrika.
Putin menjanjikan 25.000-50.000 ton biji-bijian secara gratis ke Burkina Faso, Zimbabwe, Mali, Somalia, Republik Afrika Tengah, dan Eritrea dalam tiga hingga empat bulan ke depan. Langkah ini ditempuh setelah Rusia menarik diri dari kesepakatan pangan Laut Hitam.