CARAPANDANG - Pemerintah Palestina mengumumkan rencana senilai $67 miliar (Rp1,1 kuadriliun) untuk membangun kembali Jalur Gaza dalam jangka waktu lima tahun. Perdana Menteri Mohammad Mustafa menyampaikan pengumuman tersebut di Ramallah, Kamis (16/10/2025)
Melansir dari Middle East Monitor, Mustafa menjelaskan rencana itu disusun bersama para ahli Arab dan internasional. Tujuannya untuk memulihkan Gaza yang hancur akibat hampir dua tahun serangan Israel yang menewaskan puluhan ribu orang.
Mustafa menjelaskan, program tersebut terdiri dari tiga tahap utama. Tahap pertama akan berlangsung selama enam bulan dengan fokus pada pemenuhan kebutuhan kemanusiaan dan perbaikan infrastruktur mendesak.
Anggaran yang disiapkan untuk tahap pertama tersebut mencapai sekitar $3,5 miliar (sekitar Rp58 triliun). Tahap kedua akan berlangsung selama tiga tahun dengan biaya mencapai $30 miliar (Rp197,6 triliun).
Sementara itu, tahap ketiga akan menitikberatkan pada penyelesaian rekonstruksi dan pemulihan jangka panjang. Menurut Mustafa, pembicaraan dengan mitra internasional masih berlangsung untuk mencari sumber pendanaan.
Sebuah konferensi rekonstruksi besar dijadwalkan akan digelar di Mesir satu bulan setelah perang berakhir. Menolak campur tangan asing dalam tata kelola Gaza, Mustafa menyatakan Palestina “tidak meminta jaminan dari siapa pun” terkait pemerintahan.
