Subkoordinator Kerja Sama Eropa Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Djaty Utoyo Utomo, juga menyoroti pentingnya kerja sama internasional dalam upaya deradikalisasi. "Kerja sama seperti ini membantu kita untuk belajar satu sama lain dan memperkuat upaya kami dalam melawan radikalisme," ujarnya.
Delegasi DGSI Prancis yang hadir dalam kunjungan ini ialah Joseph Comtois sebagai CT and Judicial Expert-Officer, Thierry Toutin sebagai UCLAT - AT Liaison and Coordination Unit-Expert-Officer, dan Olivier sebagai CT Expert-Officer. Ketiganya didampingi empat staf dari BNPT serta koordinatordan sekretaris dari masing-masing kelompok kerja di Sentra Handayani.
Pada sesi diskusi, Thierry menyampaikan bahwa Prancis semestinya belajar dari Sentra Handayani Jakarta terkait pengaplikasian terapi psikososial dalam mendukung program rehabilitasi sosial. Ia mengakui, penanganan bagi anak yang terpapar radikalisme di Prancis belum sekomprehensif Indonesia.
Pada akhir kunjungan, para tamu delegasi DGSI diajak untuk mengenal lebih dekat tentang SKA Bambu Apus dengan melihat kegiatan serta hasil karya penerima manfaat di Galeri SKA. Oliever sangat mengapresiasi keterlibatan penerima manfaat dalam mendalami keterampilan membuat batik shibori serta lilin aromaterapi. Hal tersebut dikarenakan proses pengembangan keterampilan anak termasuk dalam upaya pemberdayaan bagi bekal mereka di masa depan.