CARAPANDANG - Kementerian Sosial resmi menjadi bagian dari Computer Security Insident Response Team (CSIRT) yang memberikan penguatan pada upaya untuk melakukan respon terhadap insiden siber.
Sesuai amanat Presiden RI Joko Widodo pada pidato pembukaan KTT G20 sesi III tahun 2022 bahwa tiga hal yang menjadi fokus untuk mendorong tranformasi digital untuk mempercepat pemulihan global, yaitu kesetaraan akses digital, literasi digital dan lingkungan digital yang aman.
Dalam sambutannya pada peluncuran CSIRT di aula Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Selasa, (1/8), Kepala BSSN Hinsa Siburian mengatakan pihaknya bertanggungjawab untuk mewaspadai ancaman siber dan melaksanakan tugas di bidang keamanan siber. CSIRT dibentuk untuk menangani insiden siber dalam ruang lingkup yang ditentukan terhadapnya.
Ada beberapa fungsi CSIRT, di antaranya memberikan layanan reaktif seperti koordinasi insiden, triase insiden dan resolusi insiden. CSIRT juga memberikan layanan proaktif dengan mempublikasikan informasi kerawanan, keamanan dan tren teknologi serta audit keamanan informasi. Kemudian CSIRT memberikan layanan peningkatan kualitas kemanan yang terdiri dari konsultasi, cyber drill, pelatihan dan workshop.