Pemungutan suara ini tidak hanya akan menentukan siapa yang akan memimpin Turki, namun juga menentukan apakah Turki akan kembali menjadi lebih sekuler dan demokratis; bagaimana Turki akan menangani krisis biaya hidup; dan bagaimana mengelola hubungan penting dengan Rusia, Timur Tengah, dan Barat.
"Erdogan akan memiliki keuntungan dalam pemungutan suara kedua setelah aliansinya melakukan jauh lebih baik daripada aliansi oposisi. Saya memperkirakan akan ada banyak fluktuasi mata uang dalam dua minggu ke depan," ujar Hakan Akbas, direktur pelaksana penasihat politik Strategic Advisory Services.
Penghitungan suara terpisah yang dipublikasikan oleh ANKA menunjukkan lebih dari 99 persen kotak suara telah dihitung, dengan Erdogan meraih 49,26 persen suara sedangkan Kilicdaroglu dengan 45,04 persen.