"Total investasinya tidak berubah dari US$ 9,8 miliar. Jadi memang Hyayou ini kan juga sudah berinvestasi di Indonesia sebelumnya, di bidang yang hampir sama juga," kata Rosan.
Menurut eks Kepala Kadin ini, Huayou sudah minat gabung dari konsorsium ini sejak tahun 2024 lalu. Selain Huayou, Rosan juga mengungkapkan perusahaan lain yang bakal menggantikan LG dalam proyek itu antara lain Indonesia Battery Corporation dan PT Aneka Tambang (Persero) Tbk. "Jadi sebenarnya dalam konsorsium LG itu memang sudah ada Huayou-nya. Jadi mereka sekarang yang menjadi leading konsorisum, itu saja," katanya. dilansir cnbcindonesia.com