“Kami komit mengawal pelaksanaan proyek ini agar tidak keluar dari rel. Ini menyangkut harapan besar warga, terutama mereka yang tinggal di sepanjang aliran Batang Agam,” tambahnya.
Lebih lanjut, Elzadaswarman mengajak seluruh pihak, baik dari pemerintah pusat, daerah, hingga masyarakat, untuk bersinergi mendukung kelancaran pembangunan. Termasuk dalam hal pembebasan lahan dan penyediaan dukungan sosial serta lingkungan.
“Pembangunan infrastruktur bukan hanya urusan teknis. Perlu partisipasi masyarakat, terutama terkait pembebasan lahan. Kami terus berprogres dan saat ini tersisa sekitar 2,3 hektare lagi yang belum dibebaskan hingga ke kawasan Balai Panjang,” ungkapnya.
Pemerintah Kota berharap proyek ini menjadi solusi jangka panjang untuk menanggulangi banjir musiman yang selama ini berdampak pada permukiman warga, fasilitas umum, dan aktivitas ekonomi di Payakumbuh.
“Kalau ini tuntas, maka dampaknya akan sangat besar. Tidak hanya soal pengendalian banjir, tapi juga mendukung pertumbuhan wilayah yang aman dan produktif,” tutup Elzadaswarman.
Dengan dimulainya tahap kedua ini, Pemerintah Kota optimistis bahwa penanganan banjir di Kota Payakumbuh akan semakin efektif dan berkelanjutan.
(MC)