Pasien itu juga menunjukkan peningkatan skor klinis untuk cedera tulang belakang dan pengukuran potensi yang ditimbulkan oleh sensorik, menurut ahli bedah saraf dalam uji klinis tersebut.
Perangkat implan yang disebut Neural Electronic Opportunity (NEO) ini dikembangkan oleh sekelompok ilmuwan dari Universitas Tsinghua. Bagian internal Neo ditenagai oleh bagian eksternalnya melalui kulit kepala, dan menerima sinyal saraf sebelum mengirimkannya ke komputer atau ponsel.
Berbeda dengan teknologi "Telepathy" yang dikembangkan oleh Neuralink, perusahaan rintisan (startup) asal Amerika Serikat, elektrode NEO tertanam di antara tengkorak dan dura mater, membran luar tebal yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang.
Elektrode tersebut dapat menjamin kualitas sinyal tanpa merusak jaringan saraf, menurut Hong Bo, seorang profesor dari Fakultas Kedokteran Tsinghua.
Selain itu, NEO menggunakan catu daya nirkabel jarak dekat dan transmisi sinyal, sehingga membuat mesin internal yang ditanamkan di tengkorak tersebut tidak memerlukan baterai, kata Hong.
Pada 19 Desember 2023, kasus implantasi NEO yang kedua pada pasien cedera tulang belakang dilakukan di Rumah Sakit Tiantan Beijing. Pasien tersebut kini menjalani rehabilitasi di rumah.
BCI, yang memungkinkan komunikasi antara otak dan komputer dengan merekam serta menginterpretasikan sinyal otak, menjadi teknologi yang mendapat sorotan di kalangan startup baru-baru ini.