REC menyebutkan bahwa selama dua hari, perusahaan-perusahaan tersebut akan menyelenggarakan lebih dari 130 pertemuan bisnis dengan lebih dari 40 mitra dari Indonesia.
“Kunjungan bisnis ke kantor-kantor perusahaan lokal juga telah diselenggarakan,” katanya.
Melalui program “Made in Russia”, perusahaan-perusahaan mempromosikan teknologi informasi, solusi manajemen proses bisnis, peralatan telekomunikasi, sistem komunikasi utama, peralatan dan teknologi untuk sektor bahan bakar dan energi (termasuk energi alternatif) dan produk pertanian, kehutanan dan pupuk.
“Para perusahaan siap untuk bekerja sama dalam proyek bersama dan berusaha untuk memperkuat kemitraan strategis antara negara kita,” tegas Nikishina.