"Irak menekankan pentingnya menjaga kedaulatan dan integritas Suriah dan menyerukan Dewan Keamanan PBB untuk menegakkan tanggung jawabnya dan mengutuk agresi ini dan mengakhirinya," demikian bunyi pernyataan Kementerian Luar Negeri Irak.
Pada hari Minggu, Israel segera bergerak dan merebut zona penyangga yang memisahkan Dataran Tinggi Golan yang diduduki dari wilayah yang dikuasai Suriah. Militer Israel juga memperingatkan warga Suriah yang tinggal di lima desa dekat wilayah strategis tersebut untuk berdiam diri di rumah.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa ia memerintahkan pasukan Israel untuk merebut zona penyangga tersebut, yang ditetapkan dalam gencatan senjata tahun 1974 dengan Suriah, tak lama setelah Bashar Al Assad digulingkan dari kursi kepresidenan.
Berbicara kepada wartawan pada Senin, Netanyahu mengatakan bahwa Dataran Tinggi Golan yang diduduki akan tetap menjadi milik Israel 'selamanya'.
Ia juga berterima kasih kepada Presiden terpilih AS Donald Trump karena mengakui kedaulatan Israel atas wilayah tersebut selama masa jabatan pertamanya meski hukum internasional secara tegas melarang perolehan tanah dengan paksa.
Sementara itu, Duta Besar Israel untuk PBB, Danny Danon, mengatakan kepada Dewan Keamanan bahwa pengerahan tentara ke wilayah tersebut 'bersifat terbatas dan sementara'.