Dia menilai perlu ada upaya menutup celah, tidak hanya dalam hal regulasi, tetapi juga dalam hal kebijakan dan infrastruktur digital karena tidak semua negara ASEAN memiliki tingkat infrastruktur yang sama memadai.
"Kita belum berada di level yang sama," kata doa. Oleh karena itu, investasi pada pembangunan infrastruktur digital, kata dia, penting diambil agar konektivitas digital berkembang.
Dia juga menilai perlu ada upaya meningkatkan kapasitas keterampilan digital, terutama bagi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah.
Dengan membangun infrastruktur digital untuk memperlancar konektivitas, maka masyarakat dimudahkan dalam melakukan transaksi antarnegara. "Ini akan menjadi lebih mudah, tetapi juga dengan kecepatan yang lebih besar. Dan itu akan sangat meningkatkan perekonomian," pungkas Kao Kim Hourn.