Kunjungan Guterres ke perlintasan Rafah itu dilakukan di saat Israel mengumumkan rencana untuk meluncurkan operasi darat skala besar di Kota Rafah, yang menjadi tempat perlindungan bagi sekitar 1,5 juta pengungsi internal Palestina. Langkah ini dikecam secara luas oleh masyarakat internasional.
Setelah Kairo, Guterres dijadwalkan untuk berkunjung ke Amman, Yordania, dan menyambangi fasilitas Badan Bantuan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA), menurut badan internasional itu.