"Pola pelatihan dan pembinaan terus kita lakukan, dan ke depan kita juga mengarah pada pengembangan ilirisasi dan diversifikasi produk-produk halal UMKM kita," ujarnya lagi.
Gubernur merincikan, untuk tahun 2023 Pemprov Sumbar menargetkan terbentuknya 43.263 pelaku industri halal di Sumbar. Angka itu diyakini bukan hal mustahil untuk diwujudkan, selama gerakan bersama dengan seluruh komponen hexahelic bisa seayun dan satu tujuan.
"Penyelenggaraan seminar hari ini juga bukti bahwa dukungan dari berbagai pihak itu nyata dan kongkrit. Semoga dengan seminar ini, harapan kita, bahwa Sumbar dapat merajai pasar halal dunia, semakin mendekati kenyataan," ucapnya menutup.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua DPD PAPEINDO Sumbar, Yohanes Wempi turut menegaskan, bahwa pihaknya siap untuk mendukung berbagai program pembangunan ekonomi yang digagas oleh Pemprov Sumbar. Terutama sekali yang berkaitan langsung dengan urusan ekspor impor.
"Dukungan kita tentu bukan sekadar wacana, tapi telah diimplementasikan dalam bentuk diskusi langsung dengan Balitbang Prov. Sumbar terkait ekspor produk pertanian Sumbar melalui Pelabuhan Belawan yang dinilai kurang menguntungkan. Sebab, itu tidak tercatat di dalam data ekspor impor komoditi Sumbar. Sehingga, tentu ini perlu dikaji ulang," ujarnya. (adpsb)