CARAPANDANG - Proses Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) 2025 menghadirkan kebijakan baru yang cukup menarik perhatian. Salah satunya adalah kewajiban bagi peserta untuk memilih program studi vokasi (D3) sebagai salah satu pilihan dalam seleksi.
Wakil Ketua IV Tim Penanggung Jawab SNPMB, Ali Ridho Barakbah menjelaskan kebutuhan tenaga terampil industri terus meningkat. Meskipun peminat D3 lebih sedikit, program vokasi D3 ini perlu didorong untuk memenuhi kebutuhan pasar kerja.
"Fenomena banyak siswa memilih D4 atau S1 memang ada, namun kebutuhan industri akan tenaga D3 terus meningkat. Oleh karena itu, kami mewajibkan pilihan prodi vokasi D3 dalam seleksi SNPMB 2025," ujarnya dalam konferensi pers peluncuran SNPMB 2025, Rabu (11/12/2024).
Menurutnya, kebijakan ini bertujuan mengoptimalkan lulusan vokasi yang dibutuhkan industri dengan keterampilan praktis yang tidak diajarkan di D4. Lulusan D3 dianggap lebih terfokus dan siap pakai dalam berbagai pekerjaan teknis dan praktis.
Program studi vokasi D3 sering dianggap pilihan kedua, meskipun menawarkan peluang besar di dunia kerja. Beberapa siswa dan orang tua menganggap pendidikan vokasi kurang prestisius dibandingkan dengan D4 atau S1.
Namun, Ali Ridho menegaskan bahwa kebutuhan tenaga kerja terampil semakin meningkat di berbagai sektor, mendasari kebijakan ini. Ia juga mengingatkan calon peserta SNPMB 2025 agar tidak terpengaruh oleh informasi palsu yang beredar.