Selain itu, kementerian tersebut mengkritik pemerintah AS karena mengabaikan Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan hukum internasional, serta mengungkapkan kekhawatiran mengenai "kelumpuhan" di Dewan Keamanan (DK) PBB. Kementerian itu mengaitkan kelumpuhan ini dengan campur tangan AS, sehingga menghambat kemampuan DK PBB untuk mengatasi dugaan pelanggaran serius.
Meski media pemerintah Suriah maupun pihak militer tidak melaporkan jumlah pasti korban akibat serangan udara AS, Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di Inggris melaporkan bahwa sebanyak 18 militan tewas ketika serangan tersebut menghantam basis pertahanan milisi-milisi yang didukung Iran sepanjang 130 kilometer (km) area-area di Deir al-Zour.