“Untuk kekuatan lawan, kalau dibilang buta ya tidak, saya sebagai pelatih harus tahu materi pemain tim lain, siapa pemainnya bagaimana kualitasnya. Jadi jangan sampai kita tercebut dan tenggelam karena gak bisa berenang. Mereka ini kan umurnya 14, 15, dan 16 tahun, saya tahu misal di SMPN 2 Bandung pemainnya siapa saja, bermain di klub mana. Karena saat ini, kejuaraan-kejuaraan yang ada sudah didokumentasikan melalui YouTube, jadi tidak ada kekurangan informasi buat saya. Kita juga melakukan analisa SWOT, kekuatan kita dimana, kelemahan kita apa, jadi gak mungkin saya bawa ke Bandung hanya untuk “bunuh diri”, saya gak mau,” jelasnya.
Dukungan dari sekolah juga menjadi faktor penting bagi SMPN 1 Kota Bekasi dalam berlaga di kejuaraan ini. Menurut Coach Zico, sekolah memberikan dukungan yang luar biasa.
“Dukungan dari sekolah luar biasa. Apalagi Pak Kepsek Mukti mengarahkan untuk mencoba ikut di event yang lebih tinggi dan kejuaraan ini salah satunya. Di kejuaraan ini juga ada satu manfaat lain, yaitu mengenai sertifikat. Sertifikat di sini bisa digunakan untuk jalur prestasi bagi anak-anak melanjutkan ke jenjang berikutnya. Ini salah satu concern-nya Pak Kepsek karena di Bekasi itu sertifikat banyak tetapi tidak bisa digunakan untuk jalur prestasi, itu sangat disayangkan. Mungkin ini bisa menjadi perhatian Perbasi untuk menggandeng sekolah-sekolah yang mengadakan kejuaraan bersertifikat Perbasi,” tutupnya.