CARAPANDANG - Pemerintah terus berupaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia dan menekan angka stunting melalui intervensi spesifik maupun intervensi sensitif, serta melalui dukungan anggaran dalam APBN.
Jumlah anggaran belanja pemerintah untuk mendukung percepatan penurunan stunting, yaitu sebesar Rp34,15 triliun pada 2022 dan Rp30,4 triliun pada 2023.
Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Isa Rachmatawarta menyampaikan bahwa untuk membangun dan memajukan Indonesia, dibutuhkan SDM yang lebih tangguh dan produktif.
“Kami memilih desain belanja negara yang cukup untuk membuat anak-anak kita mampu tumbuh dengan sehat dan menjadi manusia cerdas. Perhatian APBN kepada anak-anak ada di banyak area. Kami ingin memastikan bahwa anak-anak ini mendapatkan vaksinasi yang baik, makanan yang cukup, pendidikan yang baik, dan sebagainya,” katanya dalam keterangan resmi, dikutip Sabtu (22/7/2023).
Dia menjelaskan bahwa dalam beberapa tahun terakhir, APBN mengalokasikan anggaran yang besar untuk sektor kesehatan sebagai salah satu sektor yang paling terdampak pandemi.
Perhatian juga diberikan untuk sektor lainnya yang berkaitan dengan kebutuhan anak-anak, misalnya sektor pendidikan melalui Program Indonesia Pintar dan Kartu Indonesia Pintar Kuliah yang pada 2022 dialokasikan sebesar Rp10 triliun untuk 780.000 mahasiswa.
Pada 2023, jumlahnya meningkat menjadi Rp12,8 triliun untuk 893.000 mahasiswa.