Dari sisi pemain, Marsela Awi menilai ini pertandingan yang luar biasa. "Saya juga bangga dengan teman-teman yang sudah berjuang mati-matian. Puji Tuhan kita tidak kalah di waktu normal, namun di drama adu penalti. Mungkin karena kurang persiapan, dengan kiper dan kondisi kiper, tapi dari semuanya, luar biasa sekali perjuangan teman-teman di pertandingan ini," ungkap Awi.
Selanjutnya, Rudy berharap sepakbola wanita bisa lebih baik kedepannya. "Di kepengurusan pak Erick (Thohir), mereka tidak membebani tim ini, apapun hasilnya, sudah ada pekerjaan rumah untuk federasi dan kemarin juga beliau sudah bilang sendiri, tidak akan membedakan sepakbola wanita dan pria, dari event ini ada tonggak kebangkitan sepakbola wanita, dan juga mulai diperhatikan bisa melakukan TC di luar negeri atau TC jangka panjang dan yang terpenting adalah kompetisi," tegasnya.
Mengenai kompetisi, Awi satu suara dengan pelatihnya. "Ya semoga kedepan ada kompetisi atau liga. Supaya bisa mendapatkan pilihan pemain yang lebih banyak, bukan hanya dari Persis saja, ini karena tak ada liga, pemain yang didapat ya dari situ-situ saja," bebernya.
Tidak berkecil hati, walau menyelesaikan turnamen dengan berada di posisi keempat, dari tim ini lahir pencetak gol dan pemain terbaik sepanjang berlangsungnya gelaran tersebut. Claudia Alexandra Scheunemann sukses menggondol dua titel tersebut. Empat gol dicetak oleh gadis berusia 14 tahun itu sepanjang turnamen berlangsung.