CARAPANDANG - Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan kesepakatan terkait TikTok masih "di atas meja”. Pernyataan ini disampaikan, Rabu (9/4/2025), beberapa hari setelah rencana tersebut sempat ditangguhkan, dilansir dari Reuters.
Kesepakatan “di atas meja” berarti opsi tersebut masih terbuka untuk dibahas atau dipertimbangkan. Pernyataan ini muncul di tengah kritik dari sejumlah senator AS terhadap proposal kesepakatan tersebut.
“Kami memiliki kesepakatan dengan beberapa orang yang sangat baik. Beberapa perusahaan yang sangat kaya yang akan melakukan pekerjaan hebat dengan itu," kata Trump kepada wartawan di Oval Office.
"Tetapi kami harus menunggu dan melihat apa yang akan terjadi dengan Tiongkok,” ujarnya. Trump juga menyampaikan bahwa kelanjutan kesepakatan sangat bergantung pada hubungan AS dengan Tiongkok.
Pada hari Jumat sebelumnya, Trump memperpanjang tenggat waktu bagi ByteDance, perusahaan induk TikTok yang berbasis di Tiongkok. Perpanjangan ini bertujuan agar ByteDance dapat melepas kepemilikan aset TikTok di Amerika Serikat.
Jika tidak ada kesepakatan sebelum 19 Juni, maka TikTok akan dilarang beroperasi di negara tersebut. Trump telah dua kali menunda penerapan larangan tersebut yang sebelumnya dijadwalkan mulai berlaku pada Januari.
