Ini adalah puncak dari retorika Trump selama puluhan tahun yang mengkritik kesepakatan dagang internasional sebagai merugikan AS. Kini, berbagai negara berusaha merespons dengan langkah balasan, termasuk Tiongkok yang langsung memberlakukan tarif tandingan.
Penasihat ekonomi Gedung Putih, Kevin Hassett, mengakui negara-negara mitra dagang “marah dan membalas,” namun juga “datang ke meja perundingan”. Kantor Perwakilan Dagang AS melaporkan bahwa lebih dari 50 negara telah menghubungi Gedung Putih untuk memulai pembicaraan.
Menteri Perdagangan AS, Howard Lutnick, menegaskan bahwa tidak ada rencana untuk menunda penerapan tarif. Ia juga mengatakan bahwa dunia perlu penyesuaian terhadap sistem perdagangan global.