Setelah mengunjungi sekolah, Mendikdasmen yang juga Ketua Lembaga Kajian Kemitraan Stategis (LKKS) PP Muhammadiyah itu menjadi khatib Jumat di Masjid At-Taqwa Muhammadiyah Kota Padang dan mengisi kuliah umum di Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat dan pengukuhan Pengurus Hizbul Wathan (HW) Sumbar.
Dalam kegiatan-kegiatan itu, Fajar menekankan bagaimana membangkitkan gelora pendidikan yang bermutu dan hadir untuk semua, termasuk membangkitkan gerakan pendidikan Muhammadiyah di Ranah Minang.
"Sumatera Barat punya arti penting dalam hidup saya. Leluhur saya adalah keturunan Bukittinggi. Guru hidup saya adalah tokoh bangsa dari Ranah Minang di Sumpur Kudus, Buya Ahmad Syafii Maarif," ungkap Fajar.
Ia menambahkan, di tanah Minang juga tempat lahir para pendiri bangsa, ulama besar, dan tokoh pendidikan.
"Kita perlu belajar sejarah perjuangan hidup dari tokoh-tokoh hebat dari bumi Minang ini. Ada Bung Hatta, KH Agus Salim, Tan Malaka, Buya HAMKA, Rohana Kudus, Engku Sjafei dan masih banyak lagi. Baik tokoh Minang lampau maupun tokoh Minang kontemporer seperti Buya Syafii Maarif," jelas Fajar.
Kunjungan Wamendikdasmen di Sumatera Barat berlangsung selama tiga hari, 12 hingga 14 Desember 2024.