Aliran dana investasi asing ke pasar saham Korea pun sulit diharapkan dalam waktu dekat. Sementara itu, Ekonom Woori Bank memprediksi won dapat terdepresiasi hingga 1.500 per dolar dalam waktu dekat.
Hal tersebut didorong oleh permintaan terhadap aset aman seperti dolar yang diperkirakan terus meningkat. Untuk mengatasi tekanan pada won, National Pension Service (NPS) dan Bank of Korea memperluas jalur pertukaran valas mereka.
Jalur pertukaran ini akan dilakukan hingga akhir tahun depan, dengan batas hingga $65 miliar (Rp1 kuadriliun). Langkah ini diambil untuk mengurangi tekanan depresiasi won akibat tingginya pembelian dolar oleh NPS untuk investasi luar negeri.
Selain itu, otoritas keuangan Korea melonggarkan aturan terkait cadangan modal bank untuk mendukung aliran likuiditas ke ekonomi riil. Regulasi stress capital buffer mewajibkan bank menyisihkan tambahan 2,5 persen aset sebagai cadangan modal, ditunda hingga paruh kedua tahun depan.
Sebanyak 17 bank dan 8 perusahaan induk keuangan terdampak aturan ini. Depresiasi won memicu kekhawatiran stabilitas ekonomi Korea di tengah ketidakpastian global, termasuk kebijakan ekonomi pemerintahan baru AS.
Bank of Korea berkomitmen menjaga stabilitas pasar di tengah situasi yang sulit. Meskipun prospek pemulihan nilai tukar won tetap tidak pasti tanpa kebijakan yang jelas.