Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan bahwa Moskow akan menunggu usulan konkret Presiden AS terpilih, Donald Trump, yang telah berjanji untuk "bekerja sangat keras" menyelesaikan konflik di Timur Tengah dan Ukraina.
Serangan tersebut menambah kekhawatiran di tengah masyarakat Ukraina yang telah bersiap menghadapi kemungkinan serangan besar dalam beberapa bulan terakhir, terutama karena jaringan energi mereka yang rentan terhadap serangan saat musim dingin makin dekat.
Pernyataan Ukraina itu muncul di tengah laporan tentang pengumpulan tentara Korut di wilayah Kursk, Rusia barat daya, tempat Ukraina melakukan serangan besar pada Agustus.
Mengutip AFP, sebanyak 45 drone dicegat di wilayah Briansk, yang berbatasan dengan Ukraina dan Belarus. Sementara 26 drone dihancurkan di selatan di wilayah Belgorod Rusia.
Parlemen Eropa (EP) menyetujui pinjaman hingga 35 miliar Euro (Rp589,9 triliun) untuk Ukraina yang akan dibiayai melalui pendapatan yang dihasilkan dari aset Rusia yang dibekukan Uni Eropa.
Kanada akan memberikan tambahan 64,8 juta dolar Kanada (setara dengan 47 juta dolar AS atau sekitar Rp727,3 miliar) dalam bentuk bantuan militer untuk Ukraina, kata Kementerian Pertahanan Nasional pada Jumat (18/10).
Wakil kepala kantor militer-politik Kementerian Pertahanan Rusia, Mayjen Apti Alaudinov, pada Selasa (15/10) membantah informasi tentang adanya eksekusi terhadap serdadu Ukraina yang menyerah di Wilayah Kursk.
Menteri Luar Negeri Hungaria Peter Szijjarto memperingatkan penerimaan Ukraina ke dalam blok yang dipimpin AS tersebut akan mengakibatkan Perang Dunia 3. Hal ini disampaikannya saat berbicara di Forum Gas Internasional St. Petersburg, Kamis (10/10/2024).
Dilansir AFP, serangan pada Rabu (9/10/2024) tersebut dilaporkan menghancurkan depot amunisi yang disuplai oleh Korea Utara kepada Rusia, termasuk sistem peluru kendali dan bom luncur. Militer Ukraina mengatakan bahwa serangan tersebut dilakukan dengan koordinasi unit drone untuk menciptakan kesulitan logistik bagi pasukan Rusia.
Dalam video yang diunggah ke media sosial, terlihat tentara Rusia mengibarkan bendera dari atas bangunan bertingkat yang hancur akibat serangan bom, serta mengibarkan bendera lain di sebuah spire logam di atap.
PBB menginginkan Perang Rusia-Ukraina berakhir, kata Juru Bicara PBB Stephane Dujarric kepada Sputnik menanggapi pembahasan Washington mengenai apakah akan mengizinkan Ukraina menyerang jauh ke dalam wilayah Rusia.
Hal ini memaksa evakuasi besar-besaran di kota terdekat. Video dan gambar yang belum diverifikasi di media sosial menunjukkan bola api besar melesat tinggi ke langit malam dan beberapa ledakan menggelegar di danau sekitar 380 km (240 mil) di sebelah barat Moskow.