SHARE

Kepala BKKBN Provinsi Sulteng Maria Ernawati

CARAPANDANG.COM - Sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas hidup lansia,   Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Provinsi Sulawesi Tengah  membentuk Bina Keluarga Lansia (BKL). 

"Bina Keluarga Lansia menjadi satu program sebagai bentuk perhatian BKKBN terhadap lansia. Bina Keluarga Lansia menjadi pendekatan untuk peningkatan kualitas hidup lansia,"  ujar Kepala BKKBN Provinsi Sulteng Maria Ernawati, di Palu, Kamis (2/12).

Dia menjelaskan bahwa pihaknya sudah membentuk 233 kelompok BKL  yang tersebar di provinsi tersebut,  yang diikutkan dengan pembinaan terhadap kelompok tersebut.

Dia  mengemukakan BKL menjadi salah satu prioritas nasional dalam pembangunan kualitas lansia, yang diikutkan dengan intervensi perawatan jangka panjang. "Dengan begitu, kami berharap lansia menjadi satu komponen keluarga yang tangguh dan mandiri," imbuhnya. 

Lebih lanjut dia menjelaskan populasi lansia di Indonesia saat ini di dominasi lansia usia 60 - 69 tahun sebanyak 63 persen. Lansia usia 60 - 69 tahun, masuk dalam kategori muda.

Sementara populasi lansia di Sulawesi Tengah berdasarkan data BPS sebanyak 8,2 persen dari jumlah total penduduk Sulawesi Tengah. Populasi lansia memiliki korelasi positif pada peningkatan jumlah rumah tangga yang dihuni oleh lansia, presentasi rumah tangga lansia tahun 2019 sebesar 27,88 persen. Dari jumlah tersebut, ia menguraikan, terdapat 61,7 persen lansia sebagai kepala keluarga.

"Yang menarik dari keberadaan lansia di Indonesia adalah ketersediaan dukungan potensial baik ekonomi maupun sosial," ujar Erna.

Kemudian, ia menjelaskan berdasarkan data Susenas tahun 2019 menunjukkan bahwa 9,38 persen lansia tinggal sendiri dan didominasi oleh lansia perempuan. "Presentasi lansia perempuan yang tinggal sendiri itu hampir tiga kali lipat dari lansia laki-laki. Dengan populasi lansia ini membuat Indonesia memasuki kondisi di mana proporsi penduduk usia lanjut meningkat dengan pesat," ujarnya.

Tags
SHARE