SHARE

istimewa

Meski demikian, alkohol juga secara perlahan-lahan akan mengurangi kemampuan penglihatan meskipun terjadi dalam waktu jangka panjang. Selain alkohol, rokok juga dapat menyebabkan penurunan tajam penglihatan yang secara perlahan.

Syntia menegaskan pentingnya individu untuk menyadari kondisi penglihatan dengan membandingkan tajam penglihatan antara mata kiri dan kanan sehingga penurunan fungsi dapat terdeteksi sejak awal.

“Yang pasti perlu diperhatikan gejala dan tanda klinis yang paling sering dialami oleh pasien kalau di awal adalah penurunan kemampuan penglihatan warna dan sensitivitas terhadap kontras. Makin lanjut, pasien akan merasakan penurunan tajam penglihatan,” katanya.

Pada pasien yang mengonsumsi obat-obatan dengan potensi terjadinya intoksikasi, Syntia mengatakan alangkah baiknya apabila dilakukan skrining sebelum dan selama penggunaan obat. Biasanya dokter yang memberikan obat-obatan itu juga akan memberi edukasi mengenai risiko yang mungkin timbul.

“Untuk pengguna alkohol dan perokok, tentu saja nasihat saya adalah menghentikan penggunaannya. Terutama alkohol oplosan, sudah pasti tidak boleh karena tidak saja pada mata, tapi nyawa Anda mungkin akan terancam dan itu proses pengembalian penglihatannya akan sulit sekali,” katanya.

Syntia mengatakan suplemen bantuan nantinya dapat diberikan pada pasien untuk memperbaiki tajam penglihatan. Dalam kasus ringan, keburaman pada penglihatan dapat sembuh walau membutuhkan waktu yang tidak sebentar.

“Tentu saja kesabaran Anda diperlukan karena pada keadaan intoksikasi ini penglihatan tidak bisa (langsung) kembali, seperti pada katarak, dioperasi besoknya (penglihatan) terang. Tapi untuk keadaan-keadaan seperti ini butuh waktu untuk perbaikan saraf penglihatan dan umumnya tidak bisa sampai seperti sebelum terjadi intoksikasi,” katanya.*
 

Halaman :