Di sisi lain, Budi juga mengatakan bahwa puncak arus mudik diprediksi terjadi pada H-1 hingga hari H lebaran. Oleh sebab itu, pemerintah turut mengimbau masyarakat yang akan mudik agar memilih waktu dengan bijak.
"Kunci dari mudik agar tidak macet dan menolong pemerintah, yakni tentukan waktu yang tepat, lebih awal dari 19 April, atau setelah Lebaran dan sebagainya," katanya.
Tak hanya itu Budi Karya mengatakan, kepadatan di Tol Cipali diprediksi akan terjadi sejak H-3 Lebaran. Meski begitu, pemerintah sudah menyiapkan rencana dalam mengurai kepadatan kendaraan saat arus mudik.
"Rekayasa dilakukan baik one way, contraflow atau ganjil-genap. Tapi ini ganjil-genap butuh kehati-hatian mengingat tujuan Medan, Palembang, akan tersendat tapi masih akan didiskusikan. Ini akan kita diskusikan skema visi rasio kapasitas per volume. Jadi jumlah kapasitas dan volume per hari itu 0,6. Kalau naik 0,8 sudah rendet sangat pelan dan 1 itu macet," ucapnya.
Lebih jauh, Budi mengatakan, berdasarkan hasil analisa mereka, pemudik 2023 banyak berasal dari Jawa Timur. Namun, tujuan yang akan paling banyak dikunjungi adalah Jawa Tengah.
"Kami mencatat asal mereka mudik dari Jatim. Tapi tujuannya banyak Jateng. Karenanya memang jalur Cipali satu titik yang paling tinggi tingkat kemacetannya dan menggunakan rekayasa lalin yang insentif,” pungkas Budi.