“Saudara sebagai pimpinan wilayah, agar dapat memastikan visi besar kepengurusan PKS 2025–2030 dapat diwujudkan. Jangan berhenti pada formalitas, tapi wujudkan dalam program nyata untuk rakyat,” ujarnya seperti dilansir RMol.
Kemudia dia menegaskan jati diri PKS sebagai Partai Islam Rahmatan lil ‘Alamin. “PKS harus tampil sebagai rahmat bagi semesta. Itu berarti setiap anggota, tanpa kecuali, wajib berkomitmen pada nilai bersih, peduli, dan profesional. Tiga nilai inilah yang menjadi napas perjuangan kita,” tegasnya.
Ia juga menyoroti pentingnya strategi politik program dan anggaran berbasis K2P2 (Kader, Kaderisasi, dan Pemenangan Pemilu).
“Kaderisasi tidak boleh stagnan, upgrading kader harus berlangsung terus-menerus. Dari kader yang kuat akan lahir pelayanan publik yang lebih baik. Dan dari pelayanan publik itulah kita akan meraih kemenangan pemilu. Sebaliknya, kemenangan pemilu yang kita capai kembali akan membuka ruang yang lebih besar untuk pelayanan publik,” papar Almuzzammil.
Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya mengokohkan modal utama PKS sebagaimana selalu diingatkan Ketua Majelis Syura PKS Mohamad Sohibul Iman.
“Struktur yang solid, kader yang militan, dan kerja sama kolektif adalah tiga modal yang harus kita jaga dengan sepenuh hati. Dengan tiga modal ini, kita akan merawat, menjaga, dan membesarkan Partai Keadilan Sejahtera menuju kemenangan di Pemilu 2029,” ucapnya.
Dia juga mengingatkan bahwa tantangan lima tahun ke depan tidak ringan. Dan saat menutup pidatonya dia kembali menyerukan agar seluruh pengurus wilayah mengambil peran aktif.
“Jangan ada yang berdiam diri. Saudara adalah kepanjangan tangan DPP di wilayah. Tunjukkan bahwa PKS hadir, memimpin pelayanan, pemberdayaan, dan pembelaan untuk masyarakat. Dari sinilah kita songsong kemenangan di 2029,”katanya.
Almuzzammil Yusuf: PKS Harus Tampil sebagai Partai Rahmat Bagi Semesta
Dalam pidatonya, Almuzzammil menekankan bahwa Muswil ini harus menjadi tonggak baru kepemimpinan wilayah yang berorientasi pada pelayanan rakyat dan kemenangan Pemilu.