Bayangkan jika anda bisa membuat rasa pahit kehidupan menjadi terasa manis. Tentunya anda tidak akan lagi harus disiksa oleh rasa pahit itu. Bahkan boleh jadi, anda menjadi penikmat rasa pahit itu. Anda bisa menari dalam deraan tantangan dan rintangan. Anda masih bisa tersenyum ditengah terpaan angin cobaan. Dan anda masih bisa bersyukur meski tengah berada dalam pahit getirnya cobaan hidup. Semoga anda bisa menjadi pribadi yang mampu memaniskan kehidupan.
Jadilah Pribadi yang Manis, maka Pasti Selalu Dikerubuti
Ada gula, ada semut. Para semut tidak lagi memperdulikan lokasi dan situasi. Dimana ada gula, kesitulah mereka berbondong beriringan. Ini tidak hanya benar bagi para semut. Coba saja perhatikan orang-orang yang bisa memberi manfaat bagi lingkungannya.
Para dermawan, selalu dikerubungi oleh para pengikut setianya. Para alim ulama dan orang-orang berilmu, selalu menjadi rujukan para pencari pencerahan. Siapapun yang bisa memberi manfaat kepada orang lain, bisa dipastikan selalu dibutuhkan oleh mereka. Anda? Sesekali orang lain itu mbok ya membutuhkan anda gitu loh. Tapi mengapa yang terjadi malah sebaliknya ya?
Mereka malah mengira seolah anda ini tidak ada. Sekalipun anda sudah menyodor-nyodorkan wajah anda. Tetap saja masih tidak mereka lihat. Sudah beriklan, bahkan. Tapi juga tidak ditanggapi. Barangkali, karena anda belum bisa menjadi pribadi yang manis bagi mereka. Karena sudah menjadi fitrah manusia untuk mengerubuti segala sesuatu yang terasa manis.