CARAPANDANG - Delegasi dari Ukraina dan Rusia bertemu dengan perwakilan Amerika Serikat (AS) di Riyadh, Arab Saudi, Minggu (23/3/2025) malam. Pertemuan ini dalam rangka pembicaraan damai yang dimediasi oleh pemerintahan Presiden AS Donald Trump.

Mengutip dari Al Jazeera, Menteri Pertahanan Ukraina, Rustem Umerov, menyebut diskusi berjalan produktif. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyatakan, timnya bekerja secara konstruktif.

Namun, Zelenskyy menekankan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin harus memberikan perintah nyata untuk menghentikan serangan ke Ukraina. "Siapa pun yang membawa perang ini harus menariknya kembali," ujarnya.

Dalam pertemuan tersebut, Umerov mengatakan pembahasan utama adalah perlindungan infrastruktur energi Ukraina dari serangan Rusia. Sementara itu, utusan khusus AS, Steve Witkoff, menyatakan optimisme terhadap peluang perdamaian.

“Saya tidak melihat bahwa dia ingin mengambil seluruh Eropa,” kata Witkoff. Namun, cakupan gencatan senjata masih menjadi perdebatan antara Moskow dan Kyiv.

Delegasi Rusia dan AS dijadwalkan untuk menggelar pertemuan terpisah di Riyadh, Senin (24/3/2025). Presiden Trump mengklaim, upaya untuk mencegah eskalasi perang masih dalam kendali.

Dalam sebuah wawancara, ia menegaskan memiliki hubungan baik dengan Putin dan Zelenskyy adalah kunci untuk mengakhiri perang. Pekan lalu, Trump mengadakan pembicaraan terpisah dengan kedua pemimpin, namun gagal mencapai kesepakatan gencatan senjata total selama 30 hari.