Menurut laporan BBC, Radio Free Asia (RFA), dan portal berita Irrawaddy, antara 50 hingga 100 orang, termasuk warga sipil, terbunuh dalam serangan itu.
Reuters belum dapat memverifikasi laporan itu dan juru bicara militer yang berkuasa tidak mengangkat panggilan telepon untuk dimintai komentar.
Sejak kudeta militer pada 2021, Myanmar telah mengalami kekacauan, kelompok-kelompok milisi dan pemberontak ditindak tegas oleh junta dengan serangan udara dan senjata berat.
Seorang anggota milisi anti junta Pasukan Pertahanan Rakyat (PDF) mengatakan kepada Reuters bahwa jet-jet tempur telah menembaki acara pembukaan kantor kelompok itu.