"Pertama, kerja sama perdagangan. Saya sangat senang melihat tren positif yang terus berlanjut dalam perdagangan bilateral kita selama lima tahun terakhir. Dibukanya kembali perbatasan Wutung – Skouw pascapandemi, turut mendorong meningkatnya jumlah kunjungan warga PNG ke Pasar Skouw," ujar Menlu Retno.
Retno mengatakan bahwa perdagangan bilateral Indonesia-PNG dapat diperluas dengan menyederhanakan dan merampingkan proses perizinan, memfasilitasi jaringan logistik yang lebih kuat, dan pembentukan Joint Business Council Indonesia-PNG.
"Secara keseluruhan, kami sepakat untuk mengambil langkah konkret untuk memulai negosiasi Preferential Trade Agreement (PTA). Indonesia berkomitmen untuk mempercepat proses dengan menyiapkan studi kelayakan bersama yang akan menggabungkan pandangan kedua negara. Kami juga membahas kemungkinan kerja sama dalam melibatkan BUMN Indonesia untuk berinvestasi di PNG, antara lain di sektor energi, jasa telekomunikasi dan industri farmasi. Kami sepakat untuk mengeksplorasi hasil ekonomi yang konkret di masa depan," tutur Menlu Retno.
Kerja Sama Pembangunan dan di Kawasan Pasifik
Isu kedua yang dibahas adalah kerja sama pembangunan, di mana Menlu Retno menegaskan kembali komitmen Indonesia untuk mendukung pembangunan di negara-negara Pasifik, termasuk di PNG.