CARAPANDANG - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi memastikan, stok gula aman hingga lima bulan ke depan. Pemerintah juga bersiap mengeluarkan stok gula dari BUMN guna menjaga harga tetap stabil.
"Kami akan mengeluarkan sekitar 200 ribu ton gula dari BUMN untuk menjaga keseimbangan harga. Harga gula di pasar modern masih sesuai dengan harga acuan pemerintah," kata Arief saat wawancara bersama Pro3 RRI, Jumat (14/2/2025).
Ia menjelaskan, rencana impor gula kristal mentah bertujuan mengaktifkan mesin penggilingan menjelang panen tebu. Impor ini tidak akan mengganggu harga gula petani, karena jumlahnya hanya 200 ribu ton.
"Petani tetap diuntungkan karena harga gula di tingkat mereka telah naik hingga Rp14.500," ucap Arief. Ia menegaskan, kesejahteraan petani tetap menjadi prioritas dalam kebijakan pangan nasional.
"Konsumsi gula saat puasa dan Lebaran biasanya naik 20-30 persen," ujar Arief. Pemerintah berupaya menjaga harga tetap wajar, dengan mengeluarkan stok secara bertahap dari gudang-gudang gula.
Dia menekankan, selain gula, pemerintah juga mengawasi stabilitas harga pangan lain seperti beras, cabai, telur, dan minyak goreng. Koordinasi dengan pelaku usaha terus dilakukan, agar distribusi pangan menjelang Lebaran tidak terganggu.
Arief berharap masyarakat tidak khawatir, karena stok pangan nasional cukup dan pemerintah aktif mengawasi harga. Bapanas akan menjaga keseimbangan harga agar petani dan konsumen sama-sama diuntungkan.