Anies Baswedan, kata Paloh, adalah intelektual yang akan memberikan suasana baru dalam memimpin negeri ini. Sementara Cak Imin adalah organisatoris ulung dalam dunia pergerakan yang cukup lama. Hal inilah yang membuat Paloh memilih Cak Imin untuk mendampingi Anies Baswedan.
"Dalam perjalanan saya, saya melihat, mengendus, memikirkan, mengkajinya apa yang paling tepat dalam situasi dan tantangan ke depan, seorang wapres yang saya anggap mempunyai sesuatu kelebihan yang saling mengisi dengan capres yang dimiliki yaitu Anies baswedan," kata Paloh.
"Akhirnya sebuah suratan takdir, dari satu episode perjalanan dari tantangan yang dilalui, bersiap-siap hadapi tantangan yang baru ke depan, itulah yang menempatkan Muhaimin," tandas Paloh.