Mr. Guy Martini dan Asistennya Daniela beserta tim dari Bappenas tiba di Bandara Djalaluddin, Gorontalo, Jumat (7/7/2023). Kunjungan diawali ke Rumah Karawo. Kain khas tradisional Gorontalo itu dipandang sebagai warisan budaya tak benda daerah yang layak dilestarikan.
Kesulitan dalam proses pembuatan karawo mulai dari menggambar motif, mengiris, mencabut benang, menenun dinilai unik. Terlebih semua prosesnya dilakukan dengan tangan tanpa bantuan mesin.
Selanjutnya rombongan bergerak ke Benteng Otanaha. Situs bersejarah peninggalan Portugis sekitar abad ke-XV itu menarik perhatian Martini. Didampingi tim dari Geopark Gorontalo dan Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Martini mendapatkan penjelasan seputar asal usul dan sejarah Benteng Otanaha.
“Ini menjadi situs yang penting karena usianya dibangun sekitar tahun 1500-an. Dari sisi desain arsitektur dan bahan pembuatan juga cukup baik, jadi saya pikir ini sangat baik untuk masa depan Geopark anda,” bebernya.
Kehadiran Martini dan tim rencananya akan berlangsung hingga tanggal 13 Juli 2023. Selain benteng Otanaha, ia juga akan berkunjung ke Hiu paus, taman laut Olele, batu gamping di Biluhu Timur.
Kota tua di Kota Gorontalo juga akan dieksplorasi termasuk geosite Oluhuta, Lombongo serta granodiorit dan batu gamping merah di Kabupaten Boalemo. Batu gamping merah menjadi salah satu situs geologi penting termasuk geotermal Pentadio Resort dan kawasan Danau Limboto di Kabupaten Gorontalo.