Rilis data ekonomi utama AS berikutnya adalah penjualan ritel pada Jumat, yang akan dianalisis untuk mengetahui bagaimana inflasi mempengaruhi pengeluaran konsumen.
Data lain pada Kamis (13/4) menunjukkan bahwa jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran meningkat lebih dari yang diharapkan minggu lalu, tanda lebih lanjut bahwa kondisi pasar tenaga kerja mengendur karena biaya pinjaman yang lebih tinggi mengurangi permintaan dalam perekonomian.
Indeks dolar jatuh ke 100,84, terendah sejak 2 Februari. Euro mencapai 1,10680 dolar, tertinggi sejak 1 April 2022.
Mata uang tunggal didorong oleh Bank Sentral Eropa (ECB) yang relatif lebih hawkish yang diperkirakan akan terus menaikkan suku bunga untuk mengatasi inflasi.
"Kami telah melihat ayunan dramatis dalam perbedaan suku bunga yang mendukung euro," kata Ben Laidler, ahli strategi pasar global di eToro.
"Kombinasi penurunan inflasi AS dan meningkatnya risiko resesi telah mendorong ekspektasi tiga pemotongan suku bunga Fed tahun ini dibandingkan dengan kenaikan lebih lanjut dari ECB yang masih hawkish," katanya pula.
ECB perlu terus menaikkan suku bunga mengingat inflasi dasar yang sangat tinggi dan langkah selanjutnya bisa berupa kenaikan 25 atau 50 basis poin, kata anggota Dewan Gubernur Bostjan Vasle pada Kamis (13/4).